Tuesday, May 21, 2013

Riwayat Singkat KERUKUNAN KELUARGA KAWANUA

Adakah seseorang yang mengklaim bahwa dia adalah pendiri ormas Kerukunan Keluarga Kawanua?

Era 1970an , LN (Babe) Palar, Willy Pesik, dan Mayjen Piet Ngantung, menganjurkan agar masyarakat Kawanua di rantau membentuk organisasi masyarakat sebagai wadah seluruh rukun-rukun Kawanua terutama yang tinggal di Jakarta. Maka pada tanggal 21 Mei 1973, rukun-rukun kawanua yang berada di Jakarta, termasuk "Kerukunan Masyarakat Bantik DKI Jaya" pada waktu itu, ikut berkumpul dan membentuk sebuah organisasi masyarakat dengan nama “Kerukunan Keluarga Kawanua”.

Mayjen Piet Ngantung berdasarkan musyawarah mufakat terpilih sebagai Ketua Umum KKK, termasuk didalamnya Sangir, Talaud, Bolmong, Gorontalo dan Palu, karena semuanya merasa “orang sekampung” dari Manado, dimana mereka pernah tinggal dan bersekolah di Manado yang notabene adalah Ibukota Propinsi pada waktu itu.

Selanjutnya Ventje Sumual menggantikan Mayjen (Purn) Piet Ngantung. Dalam kepengurusan Ventje Sumual inilah masa keemasan ormas “Kerukunan Keluarga Kawanua”. KKK berkembang pesat, anak-anak muda dirantau banyak berprestasi dihampir semua cabang olahraga, KKK bahu membahu dengan POR-Maesa. Demikian juga KKK mendirikan Gema Mapalus Raya yang melahirkan bank-bank perkreditan rakyat di Minahasa sebagai perwujudan kepedulian kawanua di rantau untuk ikut membangun Minahasa.

Periode berikutnya Ventje Sumual diganti oleh Benny Tengker, atau Benteng sapaan akrabnya, dikenal sebagai pemilik sasana tinju Benteng ASMI/AMI. Selain olahraga tinju, kegiatan KKK praktis berupa seminar, perayaan Natal, Paskah, dan pagelaran-pagelaran kesenian.

Era 2002-2007 karena sesuatu hal atau mungkin kurangnya minat para kawanua, maka kepengurusan KKK melalui Majelis Pekerja Anggota (MPA) disepakati berubah menjadi kepemimpinan kolektif dalam bentuk Presidium.

Era 2007-2012, Benny Tengker kembali berkuasa menjadi Ketua Umum KKK, dengan satu keinginan merangkul seluruh masyarakat kawanua perantauan di seluruh kawasan nusantara bahkan sedunia berada dibawah ormas KKK, walaupun sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan pembentukan awal ormas KKK terutama untuk rukun-rukun  yang berada di DKI-Jaya dan sekitarnya. Tetapi sangat disayangkan, tiba pada waktunya MPA 2013 ada keraguan kemana tongkat estafet akan diserahkan, akibanya MPA 2013 hanya melahirkan kekacauan. Hingga saat jari ini mengetik, Kawanua Jakarta dan sekitarnya masih terbelah membentuk ormas masing-masing atas nama Kawanua.